I Nyoman Ardika
Pengalaman penulis sebagi seorang Jagawana angkatan tahun 1998/1999 mengikuti jenjang pendidikan di SPN Batua selama 3 bulan dan pernah mengikuti masa basis yang mana masa ini sebagai masa uji fisik dan mental karena segala kegiatan dan aktifitas diatur sedemikian rupa, semuanya diatur mengikuti jadwal kegiatan yang sangat padat disitulah kita ditempa dididik pada masa- masa ini tingkat emosional semakin meningkat, disini Kami ditempa di SPN Batua Makassar.
Melanjutkan Pendidikan dan Pelatihan pada Balai Diklat Kehutanan Makassar selama 3 bulan ditempat ini Kami dididik materi Kehutanan tapi tidak meninggalkan aktifitas fisik, seakan waktu terasa lambat berputar akhirnya sampai pada pelantikan, saat pelantikan suasana bahagia dirasakan namun diujung perpisahan suasana bahagia berubah menjadi kesedihan semua menyadari pertemuan kita dari berbagai latar belakang, kebiasaan, kemudian sama-sama didik dilatih ditempa menjadi satu saudara seakan tidak ingin berpisah, akhirnya Kami kembali ke masing-masing daerah pengiriman.
Kami harus melapor ke Kanwil Kehutanan Sulawesi Tengah waktu itu menerima sk penempatan ada ditempatkan di Dinas Kehutanan Prov. Sulawesi Tengah selanjutnya disebar diberbagai Kabupaten, ada juga ditempatkan di BKSDA Sulteng. Kala itu penulis ditempatkan di BKSDA Sulteng berkantor seperti biasa menerima arahan dan bimbingan dari teman-teman dan pimpinan, penulis ditempatkan di Resort menjalankan tugas seperti pegawai lainnya.
Akumulasi aktivitas penulis selaku Polisi Kehutanan tetap teguh dan bangga atas apa yang telah disandangnya sebagi seorang petugas melakukan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan hutan konservasi termasuk pengendalian TSL. Apa yang menjadi kebanggan kita selaku Polisi kehutanan?
Penulis ingin menyampaikan kebanggan menjadi seorang Polisi Kehutanan karena kita bekerja untuk keselamatan publik (lingkungan), walau penuh tantangan dan hambatan dengan kompleksitasnya kondisi yang dihadapi menjadikan kita lebih kuat lebih samangat dalam menjalankan tugas-tugas dengan membangun jejaring tetap mengedepankan humanis dalam melaksanakan tugas. Profesi Polisi kehutanan adalah suatu jalan mengabdi kepada ibu pertiwi merupakan anugrah terbesar dalam hidup kita lebih menicintai alam dan lingkungan.
Melaksanakan tugas dilapangan penulis rasakan seperti rekreasi kita sering menikamati indahnya alam tanpa harus mengeluarkan biaya, penulis juga rasakan pekerjaan yang telah kita lalui, tekuni syukuri seakan menjadi sebuah hobi untuk menjaga, merawat alam. Anugrah lain yang paut syukuri bahwa bekerja mendapatkan gajih untuk menopang kehidupan kita dan keluarga, “Saya Indonesia, Saya Pancasila, Saya Polisi Kehutanan”,
Dirgahayu Polisi Kehutanan Ke-55 tahun 2021, semakin kuat, kompak dan berwibawa,
Budhi Bhakti Wirawana.
(N. Ardika, Polhut Pelaksana Lanjutan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar